Oleh: Rizki Maulana
قال الإمام الألباني : قال العلماء : (
مِنْ بَرَكَةِ الْعِلْمِ عَزْوُ كُلِّ قَوْلٍ إِلَى قَائِلِهِ ) ، لأنّ في
ذلك ترفّعاً عن التزوير الذي أشار إليه النبيّ صلّى الله عليه وسلّم في
قوله : ” المتشبّع بما لم يعط كلابس ثوبَي زور ” متفق عليه .
Syaikh Al-Albani rahimahullah berkata: “Para ulama mengatakan, “Di antara keberkahan ilmu ialah menisbatkan setiap perkataan kepada orang yang mengatakannya,” karena
yang demikian itu lebih selemat dari pemalsuan sebagaimana yang
diisyaratkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di dalam sabdanya:
الْمُتَشَبِّعُ بِمَا لَمْ يُعْطَ كَلاَبِسِ ثَوْبَىْ زُورٍ
“Orang yang (berpura-pura) berpenampilan dengan sesuatu yang tidak diberikan kepadanya bagaikan orang yang memakai dua pakaian palsu (kedustaan).”. (HR. Bukhari V/2001 no.4921, dan Muslim III/1681 No.2129, 2130, dari Asma radhiyallahu anha)
Dan syaikh Al-Albani telah memberikan peringatan keras dari perbuatan menukil (atau menyadur) perkataan para ulama dengan tanpa menisbatkannya kepada mereka,
seraya mengatakan, “Memang benar, perbuatan tersebut termasuk sariqoh
(pencurian ilmu, pent), dan hukumnya tidak boleh menurut syariat, karena
ia telah berpura-pura menampakkan sesuatu yang tidak ia punyai.
Demikian juga, karena di dalamnya terkandung penipuan dan pembentukan
kesan (opini di tengah masyarakat) bahwa perkataan atau tahqiq
(penelitian) tersebut dari jerih payah dan ilmunya. (Dinukil dari link: www.ajurry.com dan www.kulalsalafiyeen.com)
Subhanallah, sungguh betapa mulia dan
besar kehati-hatian para ulama hadits dari kalangan Ahlus –Sunnah wal
Jama’ah dalam menjaga amanah ilmiyyah demi memperoleh keberkahan ilmu
dari Allah.
Akan tetapi hal ini belum diketahui atau
bahkan belum diikuti oleh sebagian penuntut ilmu dan dan juru dakwah
dalam menjalankan kewajiban dakwah dan tarbiyah umat baik secara lisan
maupun tulisan.
Sehingga acap kali kita dapatkan berbagai
tulisan atau artikel atau faidah ilmiyah di media cetak maupun
elektronik yang tidak jelas sumbernya, dan siapa yang mengatakannya,
atau bahkan siapakah orang yang pertama kali menulisnya.
Bahkan yang lebih parah dari itu,
sebagian orang memberanikan diri menjiplak atau mencopy paste karya
tulis orang lain, baik itu 100 % atau 75 % atau 50 % tanpa menyebutkan sumbernya atau penulisnya atau linknya,
lalu ia merubah judulnya, atau meberikan sedikit mukaddimah dan
penutup, atau menggabungkan dua atau tiga artikel menjadi satu, lalu
mengklaim/mengaku bahwa itu adalah karya tulisnya (seperti by: Rizki Maulana atau semisalnya), lalu
diposting ke berbagai media, baik internet (seperti website, blog,
facebook, twitter, dll), BB Group, SMS, maupun majalah, buku, Koran dll.
Hal ini dilakukannya karena berbagai
tujuan yg hanya Allah yg mengetahui niat pelaku PLAGIAT tsb yg
sebenarnya, kemudian pelaku itu sendiri. Namun, akan sangat tercela dan
berbahaya bagi pelakunya, dan dapat mengurangi atau menghilangkan
keberkahan ilmu jika tujuan dari PLAGIAT tsb agar terkesan atau dibilang
oleh manusia bahwa dia seorang yang ilmunya luas, pemahamannya tajam,
atau ia seorang yg produktif dalam membuat karya tulis, atau ingin
mencari popularitas, atau tujuan2 lainnya yg bersifat duniawi.
Wallahu
a’lam bish-showab
Siapapun orangnya, bahkan sekalipun
penunut ilmu pemula selagi punya kemampuan mengolah kata-kata, dan
mengerti cara mengetik di komputer dan paham tentang fungsi BlackBerry
akan mampu membuat karya tulis sebanyak-banyaknya.
Tapi, ingat dan ketahuilah, bahwa hal
tersebut sangat tercela dan dilarang keras dalam syariat Islam, serta
dapat mengurangi atau menghilangkan berkahnya ilmu, karena beberapa
alasan yang telah disebutkan oleh syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
rahimahullah di atas.
Menurut pandangan ulama hadits, orang
yang biasa melakukan pencurian ilmu, penipuan dan semisalnya, maka tidak
pantas diambil haditsnya (atau ilmunya) karena pada saat itu haditsnya
menjadi Dho’if (lemah) dan ditinggalkan.
Akhirnya, kita memohon kepada Allah, agar
melindungi kita semua dari setiap perbuatan yang tercela dalam mencari
maupun menyampaikan ilmu syar’i, dan semoga Allah melimpahkan kepada
kita ilmu yang bermanfaat lagi penuh berkah.
Amiin ya Robbal ‘Alamiin. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar