Selasa, 22 Juli 2014

RAHASIA KAUM MISSIONARIS KRISTEN YANG TAKUT DIKETAHUI PENGIKUTNYA!!

Penulis: Rizki Maulana
BERIKUT INI ADALAH SEBAGIAN INFORMASI YANG SELAMA INI DISEMBUNYIKAN OLEH GEREJA AGAR UMAT KRISTEN / KATHOLIK TIDAK MEMPELAJARI ALKITAB MEREKA SENDIRI SECARA MENDALAM, APALAGI SAMPAI DENGAN MEMBANDINGKAN ANTAR SATU KITAB DENGAN KITAB LAIN,  SANGAT DILARANG KERAS.

INDEKS AL-KITAB

Kitab agama ini adalah milik umat Kristiani, dikenal dengan sebutan Alkitab atau Bibel (Inggris : Bible, Jerman : Bijbel), terdiri dari dua bagian kitab, yaitu Kitab Perjanjian Lama (PL) dan Kitab Perjanjian Baru (PB). Di dalam Perjaniian Lama Tuhan pernah berfirman bahwa orang-oran Israel itu sangat durhaka dan hobi merubah-rubah kitab suci (baca: Kitab Mikha 3:1 – 12 dan Ulangan 31:27). Akibatnya, kitab suci ini menjadi bercampur-baur antara kebenaran ilahi dan kesalahan-kesalahan manusiawi yang ditulis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Senin, 21 Juli 2014

NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WASALLAM TIDAK DIJAMIN MASUK SURGA?

Penulis: Rizki Maulana
Sedang hangat dalam dua pekan ini perihal statement kakek[1] Quraish Shihab tentang tidak dijaminnya surga bagi Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam[2]. Ini menambah daftar statement bermasalah Quraish Shihab dalam masalah agama yang menyebar ke tengah umat[3].

MASUK SURGA KARENA AMAL ATAU RAHMAT ALLAH?

Penulis: Rizki Maulana
Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ * فَاكِهِينَ بِمَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَاهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ * كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan” [QS. Ath-Thuur : 17-19].

MAKNA "MENGHITUNG ASMAAUL HUSNA"

Penulis: Rizki Maulana
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

إن لله تسعة وتسعين اسما، مائة إلا واحدًا، من أحصاها دخل الجنة

“Sesungguhnya Allah mempunyai 99 (sembilan puluh sembilan) nama, seratus kurang satu. Barangsiapa yang ‘menghitungnya’, niscaya ia masuk surga” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 6410 dan Muslim no. 2677, dari hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu].

Jumat, 18 Juli 2014

TUJUH KEISTIMEWAAN LAILATUL QADAR!!

 Penulis: Rizki Maulana


1- Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur’an.

Ibnu ‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia. Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.

MAKNA HADITS "TIDAK MASUK SURGA"

 Penulis: Rizki Maulana
Sering kita dapati hadits-hadits yang menyebutkan dosa-dosa besar dengan menggunakan lafadz “tidak masuk surga yang demikian dan demikian ” apakah maksudnya orang yang melakukan perbuatan dosa yang disebutkan dalam hadits tersebut tidak akan masuk surga dan kekal di neraka sebagaimana pemahaman kaum Khawarij? Simak pembahasan berikut.

MENGENAL TASAWUF LEBIH DEKAT

Penulis: Rizki Maulana

1. PENDAHULUAN

الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين، أما بعد
Istilah “sufi” atau “tasawuf” tentu sangat dikenal di kalangan kita, terlebih lagi di kalangan masyarakat awam, istilah ini sangat diagungkan dan selalu diidentikkan dengan kewalian, kezuhudan dan kesucian jiwa. Bahkan mayoritas orang awam beranggapan bahwa seseorang tidak akan bisa mencapai hakikat takwa tanpa melalui jalan tasawuf. Opini ini diperkuat dengan melihat penampilan lahir yang selalu ditampakkan oleh orang-orang yang mengaku sebagai ahli tasawuf, berupa pakaian lusuh dan usang, biji-bijian tasbih yang selalu di tangan dan bibir yang selalu bergerak melafazkan zikir, yang semua ini semakin menambah keyakinan orang-orang awam bahwasanya merekalah orang-orang yang benar-benar telah mencapai derajat wali (kekasih) Allah ta’ala.

Selasa, 15 Juli 2014

MEMAHAMI AGAMA ISLAM HARUSLAH DENGAN DALIL, BUKAN DENGAN AKAL!!

 Penulis: Rizki Maulana
Masih terheran-heran mendengar seorang yang mengucapkan: “Semua minta dalil, terlalu picik memahami agama”

Masih merasa sangat aneh ketika seorang dimintai dalil, ia malah mengucapkan: “Imam Fulan berkata…” atau berkata: “Habib fulan berkata…” atau berkata: “Tapi kyaiku Fulan berpendapat…”

Masih geleng-geleng kepala, ketika sudah menyebutkan ayat-ayat suci al Quran dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai dalil dalam sebuah permasalahan, malah diucapkan: “Sombong, sok pinter, takabbur, merasa benar sendiri, minta dihormati”

BEBERAPA KESALAHAN DI DALAM BUKU HARUN YAHYA

Penulis: Rizki Maulana
Manusia tidak dapat lepas dari kesalahan, sedangkan kewajiban setiap Muslim adalah saling mengingatkan di dalam menetapi kebenaran dan kesabaran. Harun Yahya –saddadahullahu- adalah diantara cendekiawan dan saintis muslim yang juga terperosok ke dalam kesalahan yang cukup fatal di dalam masalah aqidah.

Kesalahan-kesalahan beliau ini tersebar di mayoritas buku-bukunya yang membicarakan tentang Islam. Kami tidak menutup mata dari mashlahat yang beliau berikan bagi ummat di dalam membela Islam dan membantah faham-faham materialistis saintifis. Namun, biar bagaimanapun beliau adalah manusia yang kadang salah kadang benar, sehingga kita wajib menolak kesalahan-kesalahannya dan wajib menerangkannya kepada ummat agar ummat tidak terperosok ke dalam kesalahan yang sama. Semoga Allah menunjuki diri kami, diri beliau dan seluruh ummat Islam.

ARAB SAUDI BUKANLAH ANTEK AMERIKA SERIKAT

 Penulis: Rizki Maulana
Rasa-rasanya tak ada negara yang lebih menarik untuk dikupas melebihi Saudi Arabia. Sederet frase mungkin langsung terbayang dalam benak kita begitu mendengar nama Saudi. Negeri kelahiran Rasulullah , dua kota suci, Wahabi, minyak, dan sebagainya. Perspektif orang terhadap negara tersebut pun secara umum terbagi dalam dua kutub ekstrem. Mengagumi sedemikian rupa atau membenci sejadi-jadinya.

MENGENAL IKHWANUL MUSLIMIN LEBIH DEKAT

Penulis: Rizki Maulana

SEJARAH IKHWANUL MUSLIMIN

Ikhwanul Muslimin adalah pergerakan Islam – yang didirikan oleh Hasan Al-Banna (1906-1949 M) di Mesir pada tahun 1941 M. Diantara tokoh-tokoh pergerakan itu ialah : Said Hawwa, Sayyid Quthub, Muhammad Al-Ghazali, Umar Tilimsani, Musthafa As-Siba`i, dan lain sebagainya.

Sejak awal mula didirikan pergerakan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Jamaludin Al-Afghani, seorang penganut Syi`ah Babiyah, yang berkeyakinan wihdatul wujud. Dan keyakinan bahwa kenabian dan kerasulan diperoleh lewat usaha, sebagaimana halnya menulis dan mengarang. Dia (Jamaludin Al-Afghani) kerap mengajak kepada pendekatan Sunni-Syiah [Tidak,..Demi Allah . Hal ini tidak akan terwujud. Semua ini hanyalah khayalan biasa laksana menanam di lautan.Bagaimana tidak , dapatkah api bersatu dengan air ??-cat kaki], bahkan juga mengajak kepada persatuan antar agama [lihat dakwah Ikhwanul Muslimin fi Mizanil Islam. Oleh Farid bin Ahmad bin Manshur hal. 36)]

ONE DAY ONE JUZ

Penulis: Rizki Maulana

One Day One Juz, satu hari satu juz, suatu kiat yang sangat bagus dalam membaca Al Qur’an lebih-lebih lagi jika bisa dirutinkan ditambah dengan mentadabburi setiap ayat yang dibaca. Namun yang lebih baik adalah membaca Al Qur’an disesuaikan dengan kemampuan. Membacanya pun dilakukan secara diam-diam, tak perlu dengan menampakkan dan memamerkan pada orang lain.

SOLUSI ONE DAY ONE JUZ DENGAN BENAR

 Penulis: Rizki Maulana
One Day One Juz pada asalnya baik jika dilakukan dengan cara yang sesuai tuntunan. Fatwa Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz menunjukkan One Day One Juz termasuk suatu amalan yang baik. Namun juga harus memperhatikan koridor syari’at dalam mempraktekkan One Day One Juz.
 
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz -mufti kerajaan Saudi Arabia di masa silam- ditanya, “Berapa hari seseorang butuh untuk menghatamkan Al Qur’an dengan memahami dan tadabbur? Apakah jika seseorang mengkhatamkan sampai dua bulan, dia disebut telat dalam mengkhatamkan?”

TABARRUJ ALA WANITA JAHILIYAH MODERN

Penulis: Rizki Maulana
Istilah “jilbab gaul”, “jilbab modis” atau “jilbab keren”…tentu tidak asing di telinga kita, karena nama-nama ini sangat populer dan ngetrend di kalangan para wanita muslimah. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan mengenakan jilbab model ini dan beranggapan ini lebih sesuai dengan situasi dan kondisi di jaman sekarang. Ironisnya lagi, sebagian dari mereka justru menganggap jilbab yang sesuai dengan syariat adalah kuno, kaku dan tidak sesuai dengan tuntutan jaman.

PELAJARILAH AGAMA NASRANI (KRISTEN)

  Penulis: Rizki Maulana

Aku bekerja di kota Jeddah. Aku pernah menziarahi salah satu temanku yang muslim di sebuah hotel. Bersamaan dengan itu, telah dilakukan pembagian majalah gratis yang dipersembahkan oleh majalah Qiblati untuk jama’ah haji. Merekapun memberiku majalah tersebut bersama dengan sejumlah jama’ah haji yang hadir. Setelah aku kembali ke rumah, akupun membuka lembaran-lembarannya. Maka kutemukan bahwa majalah Qiblati berhak untuk mendapatkan perhatian. Tidak hanya kaum muslimin, tapi setiap manusia mungkin bisa mengambil faidah dari majalah ini.

KAPAN PALESTINA KEMBALI KE TANGAN KITA?

Alhamdulillah, silakan download rekaman kajian umum dengan tema KAPAN PALESTINA KEMBALI KE TANGAN KITA? yang disampaikan oleh al Ustadz al Fadhil Mahful Safrudin, Lc. hafizhahullahu ta’ala. Kajian ini diselenggarakan di Yogyakarta, Sabtu, 20 Maret 2010.

Minggu, 13 Juli 2014

BIOGRAFI SHALAHUDDIN AL-AYYUBI

 Penulis: Rizki Maulana

Shalahuddin Al-Ayyubi dilahirkan pada tahun 532 H/ 1138 M di Tikrit, sebuah wilayah Kurdi di utara Iraq. Shalahuddin adalah gelarnya, sedangkan al-Ayyubi nisbah keluarganya. Adapun nama sebenarnya ialah Yusuf bin Najmuddin. 

Pada usia 14 tahun Shalahuddin ikut kaum kerabatnya ke Damaskus, menjadi tentara Sultan Nuruddin, penguasa Suriah waktu itu. Pangkatnya naik setelah tentara Zangi yang dipimpin oleh pamannya sendiri, Shirkuh, berhasil memukul mundur pasukan Salib (crusaders) dari perbatasan Mesir dalam serangkaian pertempuran. Pada tahun 1169 Shalahuddin diangkat menjadi Panglima dan Gubernur (wazir) menggantikan pamannya yang wafat. Setelah berhasil mengadakan pemulihan dan penataan kembali sistem perekonomian dan pertahanan Mesir, Shalahuddin mulai menyusun strateginya untuk membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman tentara Salib.

KEWAJIBAN MENTAATI ULIL AMRI

  Penulis: Rizki Maulana

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, serta ulil amri di antara kalian. Kemudian apabila kalian berselisih tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul, jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir. Hal itu adalah yang terbaik untuk kalian dan paling bagus dampaknya.” (QS. an-Nisaa’: 59)
Ayat yang mulia ini mengandung pelajaran:

TERORISME VERSUS WAHABISME (PERHATIKANLAH!!!)

 Penulis: Rizki Maulana

Membedah Akar Terorisme

Aksi teroris di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton menoreh luka berat di hati Umat Islam, karena terbukti para pelakunya adalah para aktifis masjid, lulusan pesantren, juru da’wah dan di masyarakat dikenal orang sopan santun, lemah lembut, pendiam dan tidak banyak tingkah, ternyata mereka adalah orang yang sadis, yang tidak mengenal kemanusiaan membunuh manusia dengan bom bunuh diri, hal ini benar-benar mencoreng nama baik Umat dan merusak indahnya syariat Islam.

APA ITU SURURI? MARI KITA KENALI LEBIH DALAM!!

Penulis: Rizki Maulana 

Oleh : Syaikh DR Abu Anas Muhammad bin Musa Alu Nashr

Pertanyaan.

Kapan seseorang dianggap termasuk orang-orang yang keluar dari manhaj Salaf, dengan arti bahwa dia bukan seorang Salafi? Benarkah jika kita berkata : Si Fulan beraqidah Salafi, bermanhaj Ikhwani?

Jumat, 11 Juli 2014

AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH ADALAH PENGIKUT MADZHAB ASY'ARIYAH?

  Penulis: Rizki Maulana

Adanya pendapat di kalangan umat Islam yang meyakini bahwa Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah adalah pengikut madzhab Asy’ariyah dan Maturidiyah. Menurut pendapat tersebut, tokoh pertama yang mencetuskan istilah Ahlus Sunnah wal-Jama’ah adalah Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Mansyur al-Maturidi.( Yusuf Abdur Rozaq, dalam ta’liqnya atas kitab Isyarotul Marom, hlm. 298, cet. Musthofa Halaby. Di antara tokoh-tokoh lain yang menyakikni pendapat ini adalah, Imam Muhammad bin Ahmad As-safarini Al-Hambali dalam kitabnya, Lawami’ul Anwar Al-Bahiyah Wa Sawathi’ul Asror Al-Atsariyah, hlm 73. Dan  Imam Az- Zabidi pensyarah kitab Ihya Ulumudin, lihat dalam kitab, I’tiqad Ahlussunah Wal Jama’ah, hlm. 16–17. Pendapat ini sebagaimana diyakini oleh, KH. Muhamad Idrus Ramli dalam bukunya, (Buku Pintar Berdebat Dengan Wahabi hal. 43).

MAKNA PENGERTIAN MAJELIS DZIKIR DAN DZIKIR JAMA'IY (BERJAMA'AH)

Penulis: Rizki Maulana
1.    Hadits Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ للهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فيْهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ، حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ، قَالَ : فَسْأَلُهُمُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ : مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ ؟ فَيَقُولُونَ : جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عَبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ يُسَبِّحُونَكَ، وَيُكَبِّرُونَكَ، وَيُهَلِّلُونَكَ، وَيَحْمَدُونَكَ، وَيَسْأَلُونَكَ، قَالَ : وَمَاذَا يَسْأَلُونِيْ ؟ قَالُوا : يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ، قَالَ : وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِيْ ؟ قَالُوا : لَا أَيْ رَبَّ، قَالَ : فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِيْ ؟ قَالُوا : وَيَسْتَجِيرُو نَكَ، قَالَ : وَمِمَّا يَسْتَجِيرُونَنِيْ، قَالُوا : مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ، قَالَ : هَلْ رَأَوْا نَارِي ؟ قَالُوا : لَا، قَالَ : فَكَيفَ لَوْ رَأَوْا نَارِيْ ؟ ......
Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda : “Sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta’aalaa mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling mencari majelis dzikir. Apabila mereka telah menemukan majelis yang di situ disebut nama Allah, maka mereka duduk bersama orang-orang tersebut, mereka mengelilingi jama’ah itu dengan sayap-sayap mereka, sehingga memenuhi ruang antara mereka dan langit dunia. Jika orang-orang tersebut telah selesai, maka mereka naik ke langit”.  Nabi berkata : “Kemudian Allah ‘azza wa jalla bertanya kepada para malaikat tersebut – dan Allah lebih tahu tentang apa yang mereka lakukan - : “Dari mana kamu sekalian ?”. Mereka menjawab : “Kami datang dari hamba-hamba-Mu di bumi, mereka sedang mensucikan-Mu, bertakbir kepada-Mu, memuji-Mu, dan memohon kepada-Mu”. Allah bertanya : “Apa yang mereka minta ?”. Para malaikat menjawab : “Mereka memohon surga-Mu”. Allah bertanya : “Apakah mereka pernah melihat surga-Ku ?”. Para malaikat menjawab : “Tidak wahai Rabbku”. Kata Allah : “Betapa seandainya mereka pernah melihat surga-Ku”. Para malaikat berkata : “Mereka juga berlindung kepada-Mu”. Allah bertanya : “Dari apa mereka berlindung kepada-Ku?”. Para malaikat menjawab : “Dari neraka-Mu wahai Rabbku”. Allah bertanya : “Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?”. Para malaikat menjawab : “Tidak”. Kata Allah : “Betapa seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku…” [HR. Al-Bukhari no. 6408 dan Muslim no. 2689].

IBNU HAJAR DAN IMAM AN-NAWAWI BERAQIDAH ASY'ARIYAH? BAGAIMANA KITA MENYIKAPI KEDUANYA?

  Penulis: Rizki Maulana

Alhamdulillah

Ahlus sunnah pendapatnya objektif dalam menghukumi seseorang. Tidak mengangkat seseorang di atas kapasitasnya dan tidak pula mengurangi apa yang menjadi miliknya. Dan di antara bentuk berimbang dalam menjelaskan tentang seseorang adalah menjelaskan pula beberapa kesalahan para ulama, dan orang yang menta’wil ilmunya, dan tetap mendoakan agar mereka mendapatkan rahmat Allah. Termasuk juga di antara bentuk informasi berimbang adalah mengajak untuk berhati-hati akan kesalahannya, sehingga seseorang tidak terkesima dengan kedudukannya, dan mungkin mengikuti kesalahannya. Ahlus sunnah tidak terburu-buru menghukumi seseorang yang menyelisihi sunnah dengan sengaja, yaitu; sebagai pelaku bid’ah dan sesat.

MACAM-MACAM KEKUFURAN AKBAR (BESAR)

Penulis: Rizki Maulana 

1.     Kufur inkaar dan takdziib.
Al-Imaam Al-Baghawiy rahimahullah mendefinisikannya sebagai :
كفر الإنكار هو : ألَّا يعرف الله أصلًا، ولا يعترف به، وكفر به
“Kufur inkaar adalah tidak mengetahui Allah sama sekali, tidak mengakui-Nya, dan mengkufuri-Nya” [Tafsiir Al-Baghawiy, 1/48].
Asy-Syarbiiniy rahimahullah juga mengatakan yang semisal di atas [Tafsiir As-Siraajul-Muniir, 1/23].

AMALAN UNTUK MENGGAPAI SYAFA'AT

Penulis: Rizki Maulana
Ibnu Faaris rahimahullah berkata :
(شفع) الشين والفاء والعين أصلٌ صحيح يدلُّ على مقارنة الشيئين. من ذلك الشَّفْعُ خلاف الْوَتْر. تقول : كان فرداً فشفَعْتُه. قال الله جل ثناؤه : (وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ). قال أهل التفسير : الوَتْر الله تعالى، والشَّفْع الخَلْق.
(Syafa’a), terdiri dari huruf syiin, faa’, dan ‘ain; merupakan kata asal shahih yang menunjukkan perbandingan antara dua hal. Darinya diambil kata asy-syaf’u (genap) yang maknanya berlawanan dengan al-watru (ganjil). Engkau mengatakan : kaana fardan fasyafa’tuhu (ia dulu sendirian, lalu aku genapinya)’. Allah ‘azza wa jalla berfirman : wasy-syaf’i wal-watr’ (dan yang genap dan yang ganjil). Ahli tafsir mengatakan : Al-watr adalah Allah ta’ala, dan asy-syaf’ adalah makhluk” [Mu’jamu Maqaayisil-Lughah, 3/201, tahqiq : ‘Abdus-Salaam Haaruun; Daarul-Fikr].

Sabtu, 05 Juli 2014

PERBEDAAN ANTARA TAQLID DAN ITTIBA'

Penulis: Rizki Maulana

Ittiba’ (mengikuti) kebenaran adalah kewajiban setiap manusia sebagaimana Alloh wajibkan setiap manusia agar selalu ittiba’ kepada wahyu yang diturunkan oleh Alloh kepada Rasul-Nya. Alloh jadikan wahyu tersebut sebagai petunjuk bagi manusia di dalam kehidupannya.

Tidak ada yang membangkang kepada perintah Alloh tersebut kecuali orang-orang yang taqlid kepada nenek moyangnya atau kebiasaan yang berlaku di sekelilingnya atau hawa nafsunya yang mengajak untuk membangkang dari perintah AlIoh. Mereka tolak datangnya kebenaran karena taqlid.

PENGERTIAN TAQLID

 Penulis: Rizki Maulana
Islam telah menjadikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai hakim dalam setiap perkara syari’at. Oleh karena itu, para Salafush Shalih dari kalangan Shahabat, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, dan generasi setelahnya sepakat tentang wajibnya berpegang teguh pada Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan meninggalkan semua perkataan manusia yang menyelisihinya, tanpa kecuali. Maka orang-orang yang sejalan dengan mereka inilah yang disebut dengan Ahlus Sunnah.

PENGERTIAN AHLUL FATRAH

Penulis: Rizki Maulana

Ahlul-Fatrah adalah istilah yang dipergunakan untuk orang-orang yang meninggal sebelum datang kepada mereka Rasul yang memberi kabar gembira dan peringatan. Era ahlul-fatrah ini telah habis setelah diutusnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Asy-Syaikh Asy-Syinqithiy rahimahullah berkata tentang tafsir ayat 

APAKAH SETIAP AMAL YANG TIDAK PERNAH DILAKUKAN DI ZAMAN NABI DISEBUT BID'AH?

Penulis: Rizki Maulana

Ada dua pendapat ’ekstrim’ terkait dengan bahasan ini. Satu pendapat mengatakan bahwa segala sesuatu yang tidak dikerjakan di jaman Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam tidak bisa disebut bid’ah. Ini tergantung niat atau bentuknya. Jika niat atau bentuknyanya (mereka anggap) baik, maka jadilah ia bid’ah yang baik (bid’ah hasanah). Bisa dikatakan, tidak ada kamus bid’ah dalam bahasa syari’at mereka. Pendapat ini dianut oleh kebanyakan penggemar bid’ah. Adapun pendapat lain mengatakan bahwa segala sesuatu yang tidak dikerjakan di jaman Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam, maka itu disebut bid’ah secara mutlak.[1]


DUA HEWAN YANG DIBERKAHI.

  Penulis: Rizki Maulana
Diantara jenis-jenis hewan yang diciptakan Allah ta’ala, ada jenis-jenis hewan yang diberkahi. Sudah barang tentu, hewan yang Allah tegaskan adanya keberkahan padanya bukan termasuk hewan yang najis, karena sifat itu bertentangan dengan barakah itu sendiri[1]. Apakah hewan-hewan tersebut ?. Jawabnya : kuda dan kambing. Berikut penjelasannya :

ORGANISASI ISLAM!!! MENGAPA HARUS DIRIBUTKAN?

Penulis: Rizki Maulana 
وشرعية الجمعيات أو المؤسسات أو الهيئات الخيرية، أمر لا يُنكره أحد، ما دامت هذه الجمعيات تعمل لنصرة الحق ودعمه وتأييده، بشرط أن يَسلم أهلها من التحزب المقيت، ومن فتنة المال، الأمر الذي يسيء للدعوة في كل مكان، وأما إذا كانت هذه الأعمال الخيرية شعاراً فقط، ومن ورائها مقالات مخالفة، ورمي لبعض العلماء بالإرجاء أو التجهم أو الجهل بواقع الأمة وجرّ المسلمين إلى الفتنة مع حكامهم، وتبدأ الفتنة بالتكفير، وتنتهي بالاغتيال والاستحلال والتفجير، أو اتخاذ بيعات تفرق صفوف المسلمين، فهذا ونحوه ليس من عمل الهيئات الخيرية، وليس لمثل ذلك مَدَّ المحسنون وأهل الخير أيديهم لهذه الجمعيات، والمسألة ليست مسألة شعارات، فإن رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم لما سمع من قال: يالَلْمهاجرين، وقال آخر: يالَلأنصار فقال:"أبدعوى الجاهلية وأنا بين أظهركم، دعوها فإنها منتنة" مع أن الغلامين رفعا شعار المهاجرين والأنصار، ولا شك في فضلهما، فليراجع امرؤ نفسه، وليتق الله ربه (يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ ) [الطارق:9].

MENGENAL BEBERAPA HEWAN DAN TUMBUHAN YANG DISEBUTKAN OLEH AL-QUR'AN DAN AS-SUNNAH

 Penulis: Rizki Maulana
Dalam beberapa nash Al-Qur’an dan As-Sunnah seringkali kita mendapati beberapa nama binatang dan tumbuhan. Ada beberapa di antaranya kita kenal, ada juga yang tidak. Pada kesempatan ini, saya akan coba membantu rekan-rekan sekalian untuk mengenal melalui visualisasinya, terutama beberapa jenis yang agak asing di mata kita atau keberadaannya tidak ada di Indonesia.

Rabu, 02 Juli 2014

HUKUM BAGI ORANG YANG TIDAK PERNAH SHALAT DI BULAN RAMADHAN, DITERIMAKAH PUASANYA?

 Penulis: Rizki Maulana
Berikut ini adalah kumpulan fatwa-fatwa yang berkaitan dengan hukum puasa berdasarkan buku yang saya miliki bernama "Panduan Dan Hukum Lengkap Seputar Puasa Ramadhan".