Selasa, 15 Juli 2014

PELAJARILAH AGAMA NASRANI (KRISTEN)

  Penulis: Rizki Maulana

Aku bekerja di kota Jeddah. Aku pernah menziarahi salah satu temanku yang muslim di sebuah hotel. Bersamaan dengan itu, telah dilakukan pembagian majalah gratis yang dipersembahkan oleh majalah Qiblati untuk jama’ah haji. Merekapun memberiku majalah tersebut bersama dengan sejumlah jama’ah haji yang hadir. Setelah aku kembali ke rumah, akupun membuka lembaran-lembarannya. Maka kutemukan bahwa majalah Qiblati berhak untuk mendapatkan perhatian. Tidak hanya kaum muslimin, tapi setiap manusia mungkin bisa mengambil faidah dari majalah ini.



Akan tetapi aku meminta dari Anda sekalian, agar Anda sekalian perhatian dengan mempelajari agama Nashrani, dikarenakan dia adalah agama benar yang diinginkan oleh Allah agar diikuti oleh seluruh manusia. Sebagaimana Anda sekalian menampakkan agama kalian dengan rupa yang baik, maka Anda sekalian harus tahu bahwa agama Nashrani adalah agama yang indah, tidak mengajak kepada pembunuhan manusia, bahkan dia adalah agama keselamatan dan keamanan. Seandainya setiap manusia mengikuti wasiat 10, maka mereka akan merasakan kehidupan yang sesungguhnya. 

Jawab:

Selamat datang di majalah Qiblati

Pertama, aku berterima kasih kepada Anda, atas penerimaan Anda terhadap hadiah majalah Qiblati. Sebagaimana aku bersyukur kepada Anda akan pengakuan Anda bahwa agama Islam berhak dipelajari dan diperhatikan.

Aku akan memulai dari mana Anda berakhir. Saat Anda mengatakan bahwa agama Nashrani tidak mengajak kepada pembunuhan manusia, maka aku merasa bahwa Anda mengisyaratkan bahwa agama Islam mengajak kepada pembunuhan manusia. Ini tidak benar, dan mengada-ada. Allah ta’ala telah menyebutkan dalam al-Qur’an:

مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الأرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya.” (QS. Al-Maidah: 32)

Maka janganlah menilai agama Islam dari sela-sela perbuatan sebagian pengikutnya. Jika tidak demikian, maka seandainya manusia itu menilai agama Nashrani dari sela-sela sebagian perbuatan orang-orang Nashrani, maka tidak ada seorangpun yang akan masuk ke dalam agama Nashrani.

Kemudian, Anda mengatakan bahwa agama Nashrani adalah agama hak yang diinginkan oleh Allah ta’ala agar diikuti oleh seluruh manusia. Dan Anda meminta agar kami perhatian dan mempelajari agama Nashrani. Baik, kami akan mempelajari poin penting dalam agama kalian dengan pelajaran singkat.

Sesungguhnya kami berharap agar orang-orang Nashrani mengikuti wasiat 10 yang ada dalam Injil. Akan tetapi kenyataannya Anda sekalian tidak mengikutinya, aku akan menetapkan hal ini bagi Anda dengan mudah:

Apa isi wasiat pertama dari wasiat 10 tersebut? 


Yaitu, ‘Janganlah kalian memiliki Tuhan yang lain…’ maka apakah Injil telah menyebutkan bahwa tidak ada Tuhan lain bagi Anda selain Yesus?

Dia berkata bahwa, ‘Tidak ada Tuhan lain bagimu…’ akan tetapi Anda sekalian mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan! Tuhan Bapak adalah Tuhan, jadi Anda sekalian memiliki Tuhan lain… lantas mengapa Anda sekalian tidak mengikuti wasiat yang pertama dari kesepuluh wasiat tersebut?!!! 

Anda sekalian mengatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan… maka saya katakan kepada Anda, ‘Ambillah sebuah contoh, bahwa Anda memliki seorang putra. Lalu ada banyak orang ingin membunuh putra Anda, maka apakah yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan biarkan mereka membunuh putra Anda? Dengan yakin, bahwasannya ini adalah hal yang mustahil… jadi mengapa Tuhan membiarkan orang-orang Yahudi membunuh putra-Nya?!! 

Anda mengatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan, dan bahwa tuhan telah mati selama tiga hari… maka kami bertanya kepada Anda sekalian, siapakah yang mengatur alam ini pada tiga hari tersebut?!! Saya kira, kita tidak akan pernah mendengar satu jawabanpun…

Anda mengatakan bahwa Yesus adalah anak Tuhan padahal dia punya ibu dan tidak punya bapak, sementara Adam tidak punya ibu dan bapak. Lalu mengapa Anda tidak mengatakan bahwa Adam adalah anak Tuhan?!! Maka siapakah yang lebih berhak menjadi anak Tuhan dengan membandingkan kedua hal diatas?!!

Saya bertanya kepada Anda, ‘Apakah Yesus itu adalah anak Tuhan satu-satunya? Saya yakin bahwa Anda akan menjawab, ‘ya, ‘ sebagaimana kondisi sebagian besar orang-orang Nashrani. Akan tetapi hakikatnya bahwa Tuhan itu memiliki sejumlah anak menurut Injil. 

Disebutkan dalam Kejadian (6/2): ‘Bahwasannya anak-anak Allah melihat manusia…’. Disebutkan dalam Keluaran (4/22): ‘Demikianlah yang dikatakan oleh Tuhan, ‘Israil adalah putra sulungku…’. Disebutkan dalam Lukas (20/36): ‘Jadi, mereka tidak bisa mati juga, dikarenakan mereka seperti malaikat, dan mereka adalah anak-anak Allah.’

Maka setelah ini, apakah Anda akan berkeyakinan bahwa Yesus adalah putra Allah satu-satunya?!!
Pergilah ke gereja atau tempat mana saja yang Anda suka, atau ke seseorang ahli agama Nashrani di dunia, kemudian tanyailah dia dengan pertanyaan ini, ‘Apakah Yesus pernah berkata dalam Injil,Sembahlah aku?!’ apakah Yesus berkata, ‘Aku adalah Tuhan.’ Percalah kepada aku, Anda tidak menemukan orang yang bisa menjawabnya dengan jawaban, ‘Ya.’ 

Kuulangi pertanyaannya, ‘Apakah Yesus pernah berkata, ‘Sembahlah aku.’? Apakah Yesus pernah berkata, ‘Aku adalah anak Tuhan? Tidak, dia tidak pernah mengatakannya… Dikarenakan dia adalah seorang Nabi (Rasul) dan bukan anak Tuhan. Disebutkan dalam Lukas (11/2), ‘Maka berkatalah kepada mereka, kapan saja kalian shalat, maka ucapkanlah Bapak kami.’ Lalu mengapa tidak mengatakan kapan saja kalian shalat, maka ucapkanlah Bapak kami dan Yesus?

Sesungguhnya Allah, tuhan kita telah menciptakan kita, dan telah mengabarkan di dalam al-Qur’an yang mulia bahwa Dia telah menciptakan kita agar kita beribadah kepada-Nya.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ (٥٦)
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Akan tetapi Yesus tidak pernah mengatakan ayat seperti ini dalam kitab suci, jadi mengapa Anda sekalian menyembahnya?!!

Bahkan Yesus berkata dalam Yohanes (17/3): ‘Inilah hidup kekal jika mereka mengetahui Engkau adalah satu-satunya Tuhan yang hakiki, sementara Yesus adalah al-Masih yang telah kuutus.’

Perhatikanlah, Dia tidak mengatakan, ‘Kami adalah dua tuhan yang sesungguhnya…’ maka dia mengabarkan bahwa dia bukan Tuhan, dan terdapat Tuhan lain disana, dan inilah yang diimani oleh kaum muslimin.

Kemudian, perhatikanlah ucapannya, ‘Yesus adalah al-Masih yang belum kurubah.’ Maka ini adalah sebuah dalil bahwa Allah lah yang mengutus para Nabi, dan diantara mereka adalah Yesus.

Kami, kaum muslimin mengimani bahwa Yesus adalah seorang Nabi dan bukan anak Tuhan. Tidak sah keimanan kami, kaum muslimin tanpa iman dengan Yesus sebagai seorang Nabi dari sekian para Nabi, dia bukan Tuhan, dikarenakan tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah yang wajib bagi kita untuk menyembahnya, bukannya menyembah seorang manusia yang tidak mampu hidup tanpa pertolongan. Disebutkan dalam Yohanes (5/30): ‘Aku tidak kuasa untuk melakukan sesuatu dari diriku sendiri.’

Terakhir, tidakkah Anda setuju dengan saya, bahwa banyak para pendeta yang lebih pinter dari Anda dan lebih pandai Injil daripada seluruh orang-orang Nashrani, mayoritas telah memeluk agama Islam?!! Sebaliknya Anda tidak akan pernah menemui satu saja dari ulama Islam yang memeluk agama Nashrani atau agama lain mana saja?!! Tidakkah poin ini mengajak Anda untuk merenungkan, dan memikirkannya?

Demikianlah, kita membahas satu poin penting dalam agama Anda sekalian sesuai dengan permintaan Anda. Maka apakah setelah ini Anda akan mengatakan bahwa agama Nashrani adalah agama benar yang diinginkan oleh Allah untuk diikuti manusia?!! Jawabannya terserah Anda, Andalah yang menentukan diri Anda sendiri. 

Saya berterima kasih sekali lagi atas surat Anda, kami berharap agar Anda senantiasa berkomunikasi dengan kami. (AR)

Rubrik ini diasuh oleh: Syaikh Mamduh Farhan Al-BuhairiSumber: Majalah Qiblati edisi 5 Tahun V

Tidak ada komentar:

Posting Komentar