وشرعية
الجمعيات أو المؤسسات أو الهيئات الخيرية، أمر لا يُنكره أحد، ما دامت هذه
الجمعيات تعمل لنصرة الحق ودعمه وتأييده، بشرط أن يَسلم أهلها من التحزب
المقيت، ومن فتنة المال، الأمر الذي يسيء للدعوة في كل مكان، وأما إذا كانت
هذه الأعمال الخيرية شعاراً فقط، ومن ورائها مقالات مخالفة، ورمي لبعض
العلماء بالإرجاء أو التجهم أو الجهل بواقع الأمة وجرّ المسلمين إلى الفتنة
مع حكامهم، وتبدأ الفتنة بالتكفير، وتنتهي بالاغتيال والاستحلال والتفجير،
أو اتخاذ بيعات تفرق صفوف المسلمين، فهذا ونحوه ليس من عمل الهيئات
الخيرية، وليس لمثل ذلك مَدَّ المحسنون وأهل الخير أيديهم لهذه الجمعيات،
والمسألة ليست مسألة شعارات، فإن رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم
لما سمع من قال: يالَلْمهاجرين، وقال آخر: يالَلأنصار فقال:"أبدعوى
الجاهلية وأنا بين أظهركم، دعوها فإنها منتنة" مع أن الغلامين رفعا شعار
المهاجرين والأنصار، ولا شك في فضلهما، فليراجع امرؤ نفسه، وليتق الله ربه
(يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ ) [الطارق:9].
"Dan disyari’atkannya perkumpulan-perkumpulan, yayasan-yayasan, atau organisasi-organisasi sosial merupakan
perkara yang tidak seorang pun mengingkarinya selama
perkumpulan-perkumpulan ini berusaha untuk membela, menolong, dan
menguatkan kebenaran. Yaitu dengan syarat, anggotanya selamat dari sifat tahazzub
yang tercela dan fitnah harta – suatu perkara yang menjelekkan dakwah
di setiap tempat. Adapun jika amal-amal kebaikan ini hanya sekedar
syi’ar semata, dan di balik itu terdapat perkataan-perkataan yang
menyelisihi (kebenaran); menuduh sebagian ulama berpemahaman irjaa’,
Jahmiyyah, atau bodoh terdapat realitas umat; menyeret kaum muslimin
kepada fitnah terhadap penguasa mereka; memulai fitnah dengan takfir dan
mengakhirinya dengan pembunuhan, penghalalan (darah), dan
peledakan/pemboman; atau mengambil baiat-baiat yang mencerai-beraikan
persatuan kaum muslimin; maka hal ini dan yang semisalnya bukanlah
pekerjaan organisasi-organisasi sosial. Dan tidak selayaknya para muhsinin
mengulurkan bantuannya kepada yayasan-yayasan semacam ini.
Permasalahannya bukanlah sekedar permasalahan syi’ar semata, karena
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ketika mendengar orang yang mengatakan : ‘Wahai orang-orang Muhaajiriin’, dan yang lain berkata : ‘Wahai orang-orang Anshaar’, beliau bersabda : ‘Apakah
dengan seruan-seruan Jaahiliyyah (kalian menyeru), sedangkan aku masih
ada di tengah kalian. Tinggalkanlah ia, karena busuk baunya’. Padahal dua orang anak tadi mengangkat syi’ar orang-orang Muhaajirin dan Anshaar yang tidak diragukan lagi tentang keutamaannya[1]. Hendaklah seseorang kembali melihat perkara dirinya sendiri, dan takut kepada Rabbnya : ‘Pada hari dinampakkan segala rahasia’ (QS. Ath-Thaariq : 9)”.
[selesai -dinukil dari dari buku As-Siraajul-Wahhaaj
karya Abul-Hasan Al-Ma’ribiy, yang telah mendapat rekomendasi dari
Asy-Syaikh Ibnu Baaz, Asy-Syaikh ‘Abdul-‘Aziiz bin ‘Abdillah
Alusy-Syaikh, Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimiin, Asy-Syaikh Ibnu Jibriin,
Asy-Syaikh Muqbil Al-Wadi’iy, Asy-Syaikh ‘Aliy Al-Halabiy, dan
Asy-Syaikh Usaamah Al-Quusiy].[2]
Penjelasan
singkat di atas sangat jelas. Adapun sikap sebagian ikhwah yang menuduh
orang yang tergabung dalam satu organisasi, yayasan, atau perkumpulan
sebagai hizbiy karena fanatik dengan fatwa ulama tertentu, maka
ini bukan sikap bijaksana. Organisasi, yayasan, atau perkumpulan
dilarang oleh syari’at bukanlah karena semata-mata dzatnya, akan tetapi karena muqayyad terhadap sifat-sifat yang ada di dalamnya.
Wallaahu a’lam bish-shawwaab.
Wallaahu a’lam bish-shawwaab.
[1]
Lantas bagaimana dengan orang-orang yang mengangkat syi’ar-syi’ar
fanatisme golongan yang tentu saja tidak akan menyamai keutamaan
Muhaajiriin dan Anshaar (apalagi melebihinya) ?
[2] Adapun kritikan bahwa rekomendasi yang ditampilkan di muqaddimah kitab As-Siraajul-Wahhaaj adalah tidak benar, maka inilah yang tidak benar. Asy-Syaikh Abul-Hasan menulis satu risalah tersendiri yang berjudul :
قطع اللجاج بالرد على من طعن في السراج الوهاج
Silakan diunduh di : http://sulaymani.net/fails/rdood/lgag.doc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar