Penulis: Rizki Maulana
Konsep "trinitas", yaitu Tuhan Maha Esa/Tunggal akan tetapi terdiri
dari tiga anggota, namun ketiga anggota tersebut pada hakekatnya hanya
satu.
Konsep ini ternyata sulit untuk dijelaskan dengan logis oleh
kaum Kristen, jangankan orang awam mereka, bahkan para pendeta merekapun
sulit untuk menjelaskan konsep ini. Akan tetapi konsep ini tetap
terpelihara dalam kaum Kristen karena ditanamkan dalam bentuk doktrin
yang harus diimani oleh setiap pengikut Kristen !!!
Sungguh tidak ada
kaum yang lebih bingung dari kaum Kristen dalam menjelaskan tentang
prinsip dasar aqidah mereka. Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
ولهذا
قال طائفة من العقلاء: إن عامة مقالات الناس يمكن تصورُها إلا مقالة
النصارى، وذلك أن الذين وضعوها لم يتصوروا ما قالوا، بل تكلموا بجهل،
وجمعوا في كلامهم بين النقيضين ولهذا قال بعضهم: لو اجتمع عشرة نصارى
لتفرقوا عن أحدَ عشرَ قولاً. وقال آخر: لو سألت بعض النصارى وامرأته وابنه
عن توحيدهم لقال الرجل قولاً، وامرأته قولاً آخر، وابنه قولاً ثالثاً
"Karenanya sekelompok kaum intelektual berkata : Umumnya
aqidah-aqidah masyarakat bisa tergambarkan maksudnya kecuali aqidahnya
kaum Nashoro. Hal ini disebabkan karena orang-orang yang membuat aqidah
ini tidak paham apa yang mereka katakan, akan tetapi mereka berbicara
tentang aqidah mereka di atas kebodohan. Mereka telah mengumpulkan dua
hal yang kontradiksi dalam pernyataan aqidah mereka.
Karenanya
sebagian orang berkata : Jika ada 10 orang Nahsoro berkumpul (untuk
menggambarkan hakekat aqidah mereka-pen) maka akan muncul 11 pendapat.
Ada juga yang berkata : Kalau engkau bertanya kepada sebagian keluarga
Nashoro, kau tanyakan kepada istri dan anaknya tentang hakekat tauhid
mereka maka sang suami memiliki pendapat, sang istri punya pendapat
lain, dan sang anak juga memiliki pendapat yang lain" (Al-Jawaab
As-Shahih 2/155)
Sungguh benar pernyataan Ibnu Taimiyyah ini, tidak
ada seorang kristianipun yang mampu menjelaskan hakekat aqidah trinitas
mereka dengan penjelasan yang masuk akal. Padahal yang namanya aqidah
adalah keyakinan yang kuat, maka bagaimana mau meyakini sesuatu yang
tidak masuk akal untuk dijelaskan. Telah banyak analogi dan teori yang
mereka kemukakan akan tetapi tetap saja tidak bisa merubah hakekat 3
pribadi/substansi menjadi 1 Tuhan.
Bahkan sebagian mereka mengaku
bahwa manusia tidak akan pernah mampu memahami konsep trinitas. Diantara
mereka ada yang berkata "Sekali lagi saya tekankan bahwa konsep
Trinitas tidak pernah ada di dalam pengetahuan dan pengalaman manusia.
Karena tidak pernah ada maka manusia mengalami kesulitan untuk memahami
konsep Tritunggal ini" (silahkan lihat komentar di
http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2013/03/konsep-trinitas-mengapa-melampaui-akal.html).
Ada juga yang berkata "Memang pada akhirnya, Trinitas hanya dapat
dipahami dalam kacamata iman, karena ini adalah suatu misteri, meskipun
ada banyak hal juga yang dapat kita ketahui dalam misteri tersebut.
Manusia dengan pemikiran sendiri memang tidak akan dapat mencapai
pemahaman sempurna tentang misteri Trinitas, walaupun misteri itu sudah
diwahyukan Allah kepada manusia" (lihat
http://katolisitas.org/563/trinitas-satu-tuhan-dalam-tiga-pribadi)
Berikut
ini analogi-analogi (dalam Islam dinamakan Qiyas yang Bathil) yang diutarakan oleh sebagian kaum Kristen tentang
hakekat Trinitas, yang menunjukkan akan kebingungan mereka,
Pertama : Yesus dan Ruh Kudus adalah belahan jiwa Bapa
Diantara
perkataan mereka ((Ketika Allah menciptakan bumi, berfirman: Jadilah!
Lalu terciptalah bumi. Bumi adalah “hasil kerja” Allah, dan BUKAN
bagian dari Diri Allah, atau bukan “belahan jiwa” Allah.
Pendekatannya
begini: kalau Anda membuat sebuah tembikar, maka terciptalah tembikar
itu yang Anda buat dari bahan “diluar” tubuh Anda, misalnya dari tanah
liat dan tembikar itu merupakan “hasil kerja” Anda. Berbeda dengan,
anak (maaf) yang dihasilkan sebuah perkawinan, maka bayi yang dilahirkan
adalah “belahan jiwa” atau “belahan sel” pasangan manusia yang menikah
(suami-isteri).
Ada perbedaan mencolok antara bayi yang “dikeluarkan”
oleh seorang ibu dengan tembikar hasil kreasi Anda. Roh Kudus dan juga
Yesus bukanlah ciptaan Allah, tetapi “BELAHAN JIWA” Allah sendiri. Oleh
karena itu, “tabiat” dan “karakter” Yesus dan Roh Kudus, keduanya
identik “karakter” BAPA sebagai sumber Mereka. Itulah sebabnya tidak
aneh, ketika Yesus bersabda, bermakna: “Apa yang Ku katakan kepadamu
bukan berasal dari Diri-Ku sendiri, melainkan Apa yang Kudengar dari
Bapa, itulah yang Kusampaikan kepadamu”.
Jadi,…
Bapa, Yesus dan
Roh Kudus bukanlah tiga allah yang berasal dari tiga galaksi antah
berantah yang kebetulan bertemu, salaman, lalu merasa mempunyai satu
visi, kemudian bergabung manjadi satu (polytheisme) melainkan SATU ALLAH
yang “membelah diri” menjadi tiga bagian besar: Yesus, Roh Kudus dan
Bapa sendiri sebagai bagian TERBESAR, baik dalam hal KUASA, OTORITAS
(hak untuk memerintah yang didukung kemampuan sempurna) maupun “Volume”
(jika memang ukuran volume Roh dianggap ada)….
Roh Kudus bukan
malaikat, walupun keduanya sama-sama Roh dan roh. Roh Kudus adalah
Pencipta, sedangkan malaikat adalah makhluk ciptaan. Ketika Yesus baru
saja dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan, maka Roh Kudus
membawa Yesus ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Kemudian Yesus
berhasil menang melawan pencobaan Iblis, lalu berdatanganlah
malaikat-malaikat Tuhan melayani Yesus)) (silahkan lihat :
http://thebelovedson.blogspot.com/2011/07/penjelasan-konsep-trinitas-secara.html)
Saya rasa ini adalah analogi yang terburuk dan akan sangat ditolak oleh
kaum Kristen. Karena analogi ini sangat jelas dan vulgar menunjukkan
bahwa tuhan ada tiga, bahkan ibarat anak yang merupakan belahan jiwa ibu
dan ayahnya, atau Hawa yang merupakan belahan jiwa Adam. Tentunya jika
seorang ibu melahirkan satu orang anak maka jadilah mereka menjadi dua
manusia yang saling berbeda.
Kedua : Allah Yang Maha Esa terdiri dari 3 pribadi yang berbeda
Diantara
perkataan mereka ((Kata "Trinitas" adalah istilah yang digunakan untuk
menunjukkan ajaran Kristen bahwa Tuhan adalah satu kesatuan dari tiga
pribadi yang berbeda yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Setiap pribadi tersebut berbeda dari yang lain, namun pada dasarnya identik.
Dengan kata lain, masing-masing pribadi sepenuhnya ilahi, tetapi
masing-masing bukanlah totalitas dari masing-masing pribadi dalam
Trinitas. Bapa bukanlah pribadi yang sama dengan Putra dan juga bukan
pribadi yang sama seperti Roh Kudus. Dalam peristiwa pembaptisan Yesus,
ketiga pribadi yaitu Bapa, Anak, dan Roh Kudus menunjukkan keberadaannya
yang terpisah satu dengan yang lain. Namun setiap pribadi ilahi
tersebut bukanlah tiga Allah, melainkan satu Allah…))
((kita
melihat bahwa Bapa telah mengutus Anak, tapi ini tidak berarti bahwa
Anak tidak sama dengan Bapa dalam esensi dan sifat keilahiannya. Anak
adalah sama dengan Bapa dalam keilahian-Nya, tetapi dalam beberapa saat
berada lebih rendah dalam inkarnasi-Nya sebagai manusia...))
((Oleh karena itu, fakta bahwa Anak diutus oleh Bapa, tidak berarti
bahwa Dia tidak ilahi lagi. Sama seperti ketika anda menyuruh anak anda
untuk membeli roti, bukan berarti anak anda bukanlah manusia seperti
anda.
Dalam penjelasan diatas memang kita melihat hal lain yang
penting tentang Tritunggal yaitu bahwa hal itu bukanlah konsep yang
mudah untuk dipahami. Tapi hal tersebut tidak menjadikan keraguan dari
kebenaran konsep tersebut)) (silahkan lihat
https://www.facebook.com/christian.answers.ind/posts/382582578496527)
Demikan
juga diantara perkataan mereka ((Dengan prinsip yang sama, maka di
dalam Trinitas, substansi/hakekat yang ada adalah satu, yaitu Tuhan,
sedangkan di dalam kesatuan tersebut terdapat tiga Pribadi: ada tiga
‘Aku’, yaitu Bapa. Putera dan Roh Kudus. Tiga pribadi manusia tidak
dapat menyamai makna Trinitas, karena di dalam tiga orang manusia,
terdapat tiga “kejadian”/ ‘instances‘ kodrat manusia; sedangkan di dalam
tiga Pribadi ilahi, terdapat hanya satu kodrat Allah, yang identik
dengan ketiga Pribadi tersebut. Dengan demikian, ketiga Pribadi Allah
mempunyai kesamaan hakekat Allah yang sempurna, sehingga ketiganya
membentuk kesatuan yang sempurna. Yang membedakan Pribadi yang satu
dengan yang lainnya hanyalah terletak dalam hal hubungan timbal balik
antara ketiganya)) (lihat
http://katolisitas.org/563/trinitas-satu-tuhan-dalam-tiga-pribadi)
Analogi ini pun gagal untuk menjelaskan konsep trinitas yang logis.
Karena dalam analogi ini adanya pengakuan bahwa yesus berbeda dengan
Bapa, dan Ruhul Kudus juga berbeda dengan Bapa. Kesamaan tiga pribadi
ini dari sisi ketuhanan, adapun dari sisi hakekat maka berbeda, karena
yesus ada unsur/kodrat manusianya yang jelas berbeda dengan unsur Bapa.
Ketiga : Trinitas ibarat tiga unsur yang membentuk satu kesatuan, ibarat matahari, atau air, atau rokok
(1) Trinitas itu seperti matahari
Matahari
mempunyai tiga bagian yg tidak terpisahkan. Ada mataharinya sendiri,
ada panasnya, dan ada sinarnya, tapi semuanya satu membentuk matahari.
Seperti
itulah gambaran Trinitas itu. Benarkah? Kita lihat : Dalam Trinitas,
Tuhan Bapa adalah Tuhan, Yesus adalah Tuhan, roh kudus adalah Tuhan.
Dalam analogi itu, matahari memang adalah matahari, tapi apakah panasnya
juga bisa disebut matahari, dan apakah sinarnya juga bisa disebut
matahari? Tidak. Analogi ini tidak bisa menjelaskan sama sekali tentang
Trinitas.
(2) Trinitas itu seperti rokok
Rokok
mempunyai tiga unsur, rokoknya sendiri, apinya, dan asapnya. Ketiganya
adalah unsur yg tidak dapat dipisahkan dalam sebuah rokok.
Seperti
itulah gambaran Trinitas. Benarkah? Kita lihat : jika Tuhan Bapa, Yesus,
dan roh kudus semuanya adalah disebut Tuhan, dalam analogi itu rokoknya
sendiri memang disebut rokok, tapi apakah apinya bisa disebut rokok?
Apakah asapnya bisa disebut rokok? Tidak. Analogi inipun sama sekali
juga salah dan tidak dapat dipakai untuk menjelaskan Trinitas.
(3) Trinitas itu seperti air
Air
adalah suatu unsur yg dapat mempunyai tiga wujud yaitu : padat, cair,
dan gas. Ada es, air, dan uap. Kita harus ingat bahwa komponen air dalam
wujud apapun adalah tetap sama yaitu H2O. Dua atom hidrogen dan satu
atom oksigen. Unsur pokoknya sama, hanya bentuknya saja yg berubah.
Seperti itulah gambaran Trinitas. Analogi ini tampaknya adalah analogi
terbaik yang dapat diberikan untuk menjelaskan Trinitas secara logis,
dan sepintas memang tampak dapat menjelaskan tentang Trinitas itu. Akan
tetapi kalau kita pikirkan lagi, ternyata analogi inipun juga tidak
dapat menjelaskan Trinitas dengan baik.
Mereka mengatakan bahwa
bentuk air bisa berubah, tapi unsurnya tetap sama, yaitu H2O. Bagaimana
dengan Trinitas? Apakah juga berubah bentuk dari unsur yg sama? Tuhan
dan roh kudus berbentuk roh (dalam kepercayaan Kristen), dan makhluk
hidup (manusia/Yesus) terdiri dari daging dan tulang, dimana manusia
juga butuh makanan untuk hidup, jadi mereka tidak sama. Unsur mereka
berbeda, jika air dalam bentuk berbeda tetap mempunyai unsur yg sama,
yaitu H2O, maka Trinitas dalam bentuk yg berbeda adalah memang terdiri
dari unsur yg berbeda. Jadi mereka tidak sama, mereka berbeda. (silahkan
lihat pembahasan ini di
http://insanberpijar.blogspot.com/2012/08/trinitas-tidak-ada-di-alkitab-tapi.html)
Apapun analogi yang diutarakan oleh umat kristiani tidak akan bisa
menjelaskan dengan logis konsep trinitas. Semua analogi terpaksa
menetapkan adanya tiga pribadi yang saling berbeda namun selalu berusaha
dianggap satu dari satu sudut pandang. Yesus meskipun manusia tapi dari
sudut pandang lain merupakan tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar