Senin, 12 Mei 2014

KEDUSTAAN TERHADAP FOTO-FOTO SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَأٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْماً بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu” (QS. Al-Hujurat: 6)

Memang sudah menjadi warisan dari masa ke masa dari ahlul bathil adalah berdusta untuk menjatuhkan ahlul haq. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh syi’ah dan aswaja terhadap Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, yang sangat mereka benci bahkan melebihi kebencian mereka terhadap yahudi.

Salah satu dari kedustaan yang mereka lakukan adalah menisbatkan sebuah foto kepada Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab, yang mungkin dari kita sering melihatnya dengan judul “Konspirasi Ibnu Abd Wahab Bersama Agen Inggris” atau “Sejarah hitam : PERSAHABATAN KAUM WAHABI DENGAN PEMERINTAH INGGRIS” atau judul-judul lain yang semisal.

Berikut ini adalah penjelasan tentang foto tersebut yang saya bagi menjadi 2 bagian.

BAGIAN PERTAMA : Tentang kapan lahir dan wafatnya Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab dan Percy Cox.

Mengenai tahun kelahiran dan wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berdasarkan data dari berbagai sumber termasuk dari web-web aswaja sendiri adalah sebagai berikut
  1. Versi Wikipedia : Lahir pada tahun 1703 M, dan Wafat : 1792 M. [http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab]
  2. Versi Blog KabarIslam : Lahir pada tahun 1701 M, dan wafat : 1793 M. [http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/03/muhammad-bin-abdul-wahhab/]
  3. 3. Menurut Keterangan dari Kitab para Ulama : Lahir : 1701 M, dan wafat : 1793 M
Terlepas dari beberapa perbedaan diatas, tidak ada perbedaan yg signifikan mengenai tahun kelahiran. Maka bisa diambil kesimpulan bahwa beliau lahir pada tahun 1701 dan wafat pada tahun 1793.
Kemudian, data mengenai tahun kelahiran dan wafatnya Percy Cox berbagai sumber menyebutkan data yang sama yaitu, dia lahir pada 20 November 1864 M dan wafat pada 20 February 1937. Diantara sumber-sumber tersebut antara lain :
  1. [http://en.wikipedia.org/wiki/Percy_Cox]
  2. [http://www.britannica.com/EBchecked/topic/141331/Sir-Percy-Cox]
  3. [http://www.aim25.ac.uk/cgi-bin/vcdf/detail?coll_id=6402&inst_id=10&nv1=search&nv2]
  4. [http://www.sant.ox.ac.uk/mec/MEChandlists/GB165-0341-Sir-Percy-Cox-Collection.pdf]
Dari beberapa sumber ini bisa kita simpulkan bahwa Sir Percy Cox lahir pada tahun 1864 dan wafat pada tahun 1937.

Dari sini kita ketahui bahwa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab telah wafat jauh sebelum Percy Cox lahir. Bahkan selisih antara tahun wafatnya Syaikh (1793) dengan tahun kelahiran Percy Cox (1864) mencapai 71 tahun . Maka bagaimana mungkin bisa dikatakan seorang yang telah wafat berfoto bersama orang yang belum dilahirkan, kecuali mungkin menurut akidah kaum Syi’ah yang meyakini akidah zhuhur, yakni Imam-imam mereka bisa bangkit dari kematiannya kapanpun mereka inginkan untuk menemui orang yang ingin ditemuinya. Atau sebagaimana keyakinan aswaja terhadap para “wali” menurut versi aswaja.
BAGIAN KEDUA : Penemuan Teknologi Fotografi

Teknologi fotografi pertama kali ditemukan pada tahun 1822 oleh Joseph Nicéphore Niépce. Ketika dia membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825. [http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi]


Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa fotografi pun baru ditemukan jauh setelah wafatnya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, yaitu pada tahun 1822, sedangkan Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab meninggal pada tahun 1793. Sehingga mustahil beliau bisa berfoto sebelum fotografi belum ditemukan.

KESIMPULAN

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa berdasarkan pemaparan di atas, foto-foto tersebut mengandung dua kemustahilan, plus satu kebingungan. Berikut rinciannya :
  1. Mustahil jika orang yang sudah lama meninggal bisa berfoto dengan orang yang belum lahir.
  2. Mustahil juga jika orang bisa berfoto padahal fotografi belum ditemukan pada saat itu.
Itulah dua kemustahilan, lantas dimana satu kebingungan yang kita katakan ? Coba Perhatikan gambar berikut :
Tebak-tebakan Foto Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab
Tebak-tebakan Foto Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab

Kemudian mari kita lihat siapa yang ada di foto-foto tersebut versi Aswaja dan syi’ah. Ada dua orang dalam gambar tersebut yang diyakini oleh mereka sebagai Muhammad bin Abdul Wahhab, bingung khan?

1. Menurut Blog KabarIslam : Dua orang paling kanan adalah “Muhammad bin Abdul Wahhab dan Jenderal Inggris Sir Percy Cox” [http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/12/beberapa-kekeliruan-salafi-wahabi/]. 

Tapi sayang foto ini sudah disembunyikan oleh adminnya.

2. Menurut Blog Syi’ah Ali : Orang kedua dari kiri adalah Ibn Abdul Wahhab dan disampingnya adalah Sir Percy Cox” [http://syiahali.wordpress.com/2012/05/12/wahabi-terus-menyerang-n-u-dengan-tuduhan-ahlul-bidah-syiah-lindungi-n-u/].

3. Menurut Blog IndoSyiah : Mulai Dari Kiri » “Jendral badui, Ibn Saud, Prince Husein, Muhammad bin Abdul Wahab, Sir Percy Cox” [http://indosyiah.blogspot.com/2011/07/dari-muhammad-bin-abdul-wahab-hingga.html] Saat artikel ini dibuat gambar ini belum dihapus oleh admin situs tesebut.

4. Menurut Situs AlKhoirot.Net : Orang kedua dari kiri adalah Muhammad bin Abdul Wahhab. [http://www.alkhoirot.net/2011/12/nama-ulama-wahabi-salafi.html]

5. Menurut Blog Generasisalaf : Orang kedua dari kiri adalah Muhammad bin Abdul Wahhab. [http://generasisalaf.wordpress.com/2012/09/15/hello-world/]

kedustaan-dibalik-foto-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahhab
kedustaan-dibalik-foto-syaikh-muhammad-bin-abdul-wahhab

Namun semua ini akan percuma bagi aswaja, karena mereka selalu akan menolak penjelasan dari wahabi meskipun penjelasan itu benar, dan mereka akan selalu menerima penjelasan dari aswaja meskipun penjelasan itu salah.

Wallohu a’lamu bish showab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar