Untuk MEREKA yang menuduh Logo Pustaka Imam asy-Syafi’i sebagai SALAFY MASONIC, atau sebagai Popeye, Salafy dan Katholik.
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Sebelum menulis artikel ini,
saya mohon maaf untuk semua pihak jika ada yang tersinggung. Ini murni
hanya untuk perbandingan, semoga kelak tidak ada tuduhan-tuduhan semacam
ini lagi.
Saya sebagai penuntut ilmu, dan juga
pembaca sebagian buku-buku Pustaka Imam asy-Syafi’i, sangat sedih ketika
sebagian golongan umat muslim menuduh yang bukan-bukan tentang logo
Pustaka Imam asy-Syafi’i. Pasalnya mereka hanya menyama-nyamakan dan
mengira-ngira Logo Pustaka Imam asy-Syafi’i (yg kita singkat PIS) ini
dengan logo/lambang-lambang yang tidak patut, bahkan mereka telah
memberikan tuduhan palsu terhadap penerbit PIS ini dengan sebutan Freemason. Dari mana dasar mereka bisa mengatakan tuduhan tersebut.
1. Awalnya berdirinya PIS, logo pertamanya seperti:
dituduh dengan lambang Gereja Katholik:
Dituduh dengan gambar lambang dari mata Horus:
Selama Salaf/Salafy membuat sesuatu yang dianggap salah, langsung mereka menuduh bahwa salafy itu Freemason.
Pertanyaan Saya…?
1. Apakah memang benar PIS adalah Freemason, mana buktinya.
Jawab wahai kalian yang menuduh PIS…!!
2. Lalu bagaimana dengan gambar logo ini:
Lalu perhatikan logo berikut:
3. Benarkah logo-logo tersebut sama
halnya dengan logo PIS, antek-antek dari Kaum, Agama, Organisasi Lain…?
Jawab Jika iya, dan carikan buktinya.
Pasti semua menjawab:
- tentu saja tidak…
- ya enggaklah..
- ah..masa sih…
- Bo’onglah..
- Wah..Fitnah nih…
Jadi kumohon untuk semua Umat Islam,
janganlah kalian semua memprovokasi, menuduh, menghujat hanya demi
kepentingan golongan kalian sendiri, dan merasa puas jika sudah merasa
menang.. Sesungguhnya tidak.. Ingat.. ALLAH Ajja wa ‘Ala maha melihat,
mengetahui, membaca isi hati kita..
“…Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati.” (Ali Imran: 119)
“…sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu).” (Al-Maidah: 7)
“…Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (Al-Anfal: 43)
“…sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu).” (Al-Maidah: 7)
“…Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” (Al-Anfal: 43)
————————————————————————-
“Negeri akhirat itu Kami jadikan
untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi
orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al Qashash:83)
“Dan janganlah kamu memalingkan
mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri. “ (QS. Luqman:18)
Dalil yang diambil dari surat Al
Qashash:83 menjelaskan bahwa sorga adalah tempatnya orang-orang yang
tidak sombong. Dan pada dalil yang terdapat dalam surat Luqman:18 Allah
subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk tidak sombong kepada
sesama.
Dalil dari Hadits
Dari Abu Sa’id Al Khudry radhiyallahu
‘anhu dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Sorga dan neraka itu berdebat; neraka berkata: “Padaku orang-orang
yang kejam dan sombong” Sorga berkata: “Padaku orang-orang yang lemah
(tertindas) dan miskin” Kemudian Allah member keputusan kepada keduanya:
“Sesungguhnya kamu sorga adalah tempat rahmatKu, Aku memberi rahmat
dengan kamu kepada siapa saja yang Aku kehendaki. Dan sesungguhnya kamu
neraka adalah tempat siksaanKu, Aku menyiksa dengan kamu kepada siapa
saja yang Aku kehendaki; dan bagi masing-masing kamu berdua Aku akan
memenuhimya.” (HR. Muslim)
—————————————————————————-
Bahaya menuduh sesama umat muslim sebagai sebutan kafir.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, katanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang
berkata kepada saudaranya (sesama muslim; peny), “Hai Kafir!”, maka ucapan itu kembali kepada salah satu di di antara keduanya. Jika apa yang diucapkannya itu benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kepada yang mengucapkan”. (HR. Muslim I – 33, 49)
berkata kepada saudaranya (sesama muslim; peny), “Hai Kafir!”, maka ucapan itu kembali kepada salah satu di di antara keduanya. Jika apa yang diucapkannya itu benar, maka ucapan itu tertuju kepada orang yang dipanggil. Jika tidak, maka ucapan itu tertuju kepada yang mengucapkan”. (HR. Muslim I – 33, 49)
Dari Abu Zar radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang laki-laki yang menuduh laki-laki lain itu jahat atau menuduhnya kafir, maka tuduhannya
itu berbalik kepada dirinya, seandainya orang yang dituduhnya itu tidak
seperti itu.” (HR. Bukhari IV – 53, 1709)
itu berbalik kepada dirinya, seandainya orang yang dituduhnya itu tidak
seperti itu.” (HR. Bukhari IV – 53, 1709)
Saya HARAP kalian semua bisa membaca dan melihat, serta menjawab artikel ini dengan bijak, tanpa adanya Emosi....
Kemiripan itu dilihat dari kedominanan identik nya mas bro, orang awampun melihat pasti langsung menyimpulkan dengan sangkaan buruk.
BalasHapusmakanya saya sebagai design grafis sangat berhati-hati dalam mebuat logo
lebih bagus membuat logo sederhana...kalau mau aneh-aneh jangan salahkan yang awam jadi terfitnah.
BalasHapusDiganti saja logonya
BalasHapusDiganti saja logonya
BalasHapusMungkin diganti saja dengan logo baru, wallahua'lam.
BalasHapussekarang buku2 terbaru logonya pena bulu aja kok
BalasHapus